Tokoh Filsafat: Seneca, Tutor dan Penasihat Kaisar Nero

Lucius Annaeus Seneca





Nama panjang Seneca yaitu, Lucius Annaeus Seneca. Hidup sekitar tahun 4 SM-65 M. Lahir di Córdoba, Hispania (sekarang Spanyol). Beliau masih satu mazhab Stoa dengan filsuf Zeno dari Citium yang sebelumnya sudah dibahas di artikel sebelumnya. Dan merupakan tutor juga penasihat Kaisar Nero. 

Sumber: dailystoic.com



Seneca menulis buku De Vita Beata (Tentang Hidup yang Bahagia) yang mana isinya merupakan sekumpulan surat kepada kakaknya, Gallio. Temanya masih berkaitan dengan "kebahagiaan". Bagi Seneca, hidup bahagia adalah hidup yang berjalan harmonis dan alamiah. Kebahagiaan tidak terkait dengan kenikmataan, tetapi dengan keutamaan; yakni hidup secara alami dan selaras dengan gerak juga hukum alam.


Kenikmataan sering menjadi godaan manusia, sehingga manusia tidak lagi mengejar keutamaan. Jadi, dorongan untuk mencapai kenikmataan harus dikontrol atau bahkan harus dilawan. At some point, manusia tidak lagi memilih, apakah dia mencadi kebahagiaan atau penderitaan. Dan kemudian manusia itu jadi bebas dari segala bentuk kecenderungam emosi manusia itu sendiri. Akhirnya menjadi pasrah dan menerima hidup apa adanya. 


Itulah definisi kebahagiaan sejati menurut Seneca. Yaitu saat manusia tidak lagi memilih rasa nikmat atau rasa sakit, melainkan menjadi bebas dari kedua rasa tadi. Tidak dipengaruhi oleh rasa nikmat dan sakit. Tidak merasa sedih sekaligus senang walau dunia terus bergerak. Manusia itu menjadi tenang sepenuhnya.


Penjelasan lebih gamblang: Jadi hidup ini pasti terjadi peristiwa sedih dan juga peristiwa menyenangkan. Jika manusia ingin mencapai kebahagaan (menurut definisi Seneca), manusia itu harus tidak memilih antara sedìh ataupun senang. Manusia harus menerima semua peristiwa tadi, dengan lapang dada, tanpa memilih. Sikap Stoik ini berusaha membuat kita tidak gelisah akan perubahan yang terjadi dalam hidup.


Setelah manusia menerima, maka manusia itu mencapai ketenangan batin dan hidup secara harmonis dengan hukum alam. Manusia bersikap pasrah, karena manusia tahu, hukum alam selalu memberikan yang terbaik untuk manusia itu sendiri. Kepasrahan pada gerak alam adalah inti kwbebasan batin. Dan itulah yang disebut kebahagiaan sejati.


Oh ya, FYI, Seneca meninggal karena bunuh diri. Jadi, ceritanya pada tahun 65, Seneca dinyatakan terlibat dalam konsipari Piso untuk membunuh Nero. Meskipun tampaknya tidak mungkin beliau bersekongkol, Seneca diperintahkan oleh Nero untuk bunuh diri. Dan beliau bunuh diri mengikuti tradisi dengan memotong sejumlah nadi miliknya hingga semua darah mengalir keluar tubuh dan meninggal.



Dat is alles
Bedankt voor het lezen
En tot de volgende keer!



Referensi





1. Brockett and Hildy. 2003. History of the Theatre - Ninth Edition. Example Product Manufacturer.

2. Bunson, Matthew. 1991 A Dictionary of the Roman Empire. Oxford University Press.

3. Fitch, John. 2008. Seneca. Oxford University Press.

4. Hadas, Moses. 1958. The Stoic Philosophy of Seneca. Anchor Books.

5. Miller, James. 2011. Examined Live: From Socrates to Nietzche. New Yok:  Farrar, Straus and Giroux.

6. "Seneca dan Kebebasan Batin". rumahfilsafat.com. 16 Juni 2014. 19 November 2020. https://rumahfilsafat.com/2014/06/16/seneca-dan-kebebasan-batin/amp/

7. "Seneca: Penasehat Para Kaisar Romawi". 25 Maret 2013. 19 November 2020. https://wartafeminis.com/2013/03/25/seneca-penasehan-para-kaisar-romawi/amp/

Comments