Tokoh Filsafat: Pemikiran Prodikos; Pesimisme, Agama, Lingusitik, dan Etika

Pemikiran-Pemikiran Prodikos 



Prodikos sama seperti Protagoras dan Georgias yang merupakan sama-sama Kaum Sofis. Beliau hidup sekitar tahun 465-395 SM dan berasal dari pulau Keos yang terletak di laut Aegea. Beliau terkenal dengan filsafat bidang etika dan linguistik. Bidang etika yang paling terkenal disampaikan melalui mitos Hercules. Prodikos diketahui berusia lebih muda daripada Protagoras. Beliau juga merangkap sebagai duta dari Athena.


Sumber: alchetron.com




Prodikos menganut aliran pesimisme terutama pandangan hidupnya. Menurut beliau kematian adalah jalan untuk melepaskan diri dari berbagai kesusahan hidup di dunia. Ketika merasa takut kepada kematian, maka hal itu sangat bertentangan dengan akal manusia.


Pandangan terhadap agama oleh Prodikos yaitu agama merupakan temuan manusia. Tahap pertama manusia memuja-muja tenaga alam seperti matahari (Apollo), bulan (Artemis yang versi Romawinya bernama Diana),  laut (Poseidon serta versi Romainya Neptunus), dan lainnya sebagai dewa. Kemudian tahapan selanjutnya, manusia mulai mengagung-agungkan keahlian tertentu. Keahlian tertentu di sini seperti pertanian (ingat Dementer, dia merupakan Dewi Pertanian bangsa Yunani dan Ceres versi Romawinya), perkebunan anggur (Dionysos yang diangkat menjadi Dewa-Dewi Olympus menggantikan Hestia Si Dewi Perapian oleh Zeus), kemudian ada pandai besi (Hephaestus yang digambarkan punya muka jelek bahkan ibunya, Hera Si Dewi Pernikahan melemparkannya dari Gunung Olympus. Istrinya Aprodite Si Dewi Kecantikan selingkuh dengan saudaranya, Ares Si Dewa Perang. Versi Romawinya bernama Vulcan). Doa-doa yang dipanjatkan oleh manusia menurut Prodikos sangat berlebihan.


Seperti yang disebutkan diatas, Prodikos terkenal dalam bidang linguistik. Beliau sangat menekankan pengertian kata-kata, bahkan kata-kata yang bersinonim! Misal, ia menyatakan kalau kata "kesenangan" dan "kenikmatan" memiliki perbedaan makna, walaupun kedua kata tadi merupakan sinonim.


Dalam bidang etika yang terkenal dengan perumpamaan mitos Hercules Prodikos memperingatkan para pemuda yang hidupnya cuma ingin senang-senang saja, seperti pesta pora, mabuk-mabukan, seks, dan lainnya. Beliau ingin para pemuda ini mengikuti Hercules yang berjuang keras di tengah kehidupannya. Kalian pasti familiar dengan kisah Hercules dengan 12 tugasnya. Sebab bagi Prodikos, nilai-nilai lebih berharga daripada kesenangan belaka karena dapat memberikan kepuasan yang lebih lama. Prodikos menyebut reputasi yang baik dan persahabatan sebagai hasil dari memperjuangkan nilai-nilai.



Das ist alles

Danke schön für lesen

Und tschüss!




Referensi


1. Bartens, Kees. 1990. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius.

Comments