Ulasan Buku: The Girl with The Dragon Tattoo Karya Stieg Larsson, "Duet antara Jurnalis dan Hacker dalam Mengungkap Kasus Hilangnya Orang"
Ulasan Buku The Girl with The Dragon Tattoo, Menggunkap Kasus Harriet Vanger oleh Seorang Jurnalis dan Hacker
Ngomong-ngomong aku beli buku ini di Official Mizan lewat platforn Shopee. Yang memang kebetulan ada cleararance sale atau diskon besar-besaran, dari harga normal 75k menjadi 15k. Je sais, c'est fou! Lumayan buat menambah koleksi buku dan menjadi buku kesayangan.
Tanpa basa-basi lagi, check it out!!
Sumber: Dokumentasi Pribadi |
Judul : The girl with the dragon tattoo
SKU : QG-08
ISBN : 9786029225341
Berat : 660 Gram
Halaman : 784
Jenis Cover : Soft Cover
Penerbit : Qanita
Kutipan dari mizanstore.com
Harriet Vanger, putri salah satu keluarga paling berpengaruh di Swedia, hilang 40 tahun lalu. Kasusnya tak terpecahkan. Tak ada mayat. Tak ada saksi. Tak ada bukti. Semua petunjuk mengarah ke jalan buntu. Henrik Vanger, sang paman, yakin keponakannya itu dibunuh dan pelakunya adalah salah seorang keluarga Vanger. Ia menyewa Mikael Blomkvist, seorang jurnalis investigatif sekaligus pemilik majalah Millenium, untuk menyelidiki kasus Harriet. Dalam investigasinya Blomkvist mendapat bantuan dari Lisbeth Salander, gadis punk asosial yang jenius dan memiliki memori fotografis serta keahlian hacking. Mereka menemukan kaitan antara hilangnya Harriet dengan sejumlah kasus pembunuhan berantai yang tak terpecahkan. Berdua mereka berupaya menguak rahasia kelam keluarga Vanger yang hampir membuat nyawa Blomkvist hilang.
Kutipan dari mizanstore.com
Jadi ceritanya tentang Henrik Vanger yang ingin mengungkap kasus hilangnya Harriet Vanger, dia menyewa Mikael Blomkvist, seorang jurnalis investigatif untuk menelusuri kasus ini. Dan di tengah perjalanan, Mikael mendapat bantuan dari Lisbeth Salander; seorang gadis punk, antisosial, punya ingatan fotografis, dan jago hacking.
Ketika baca buku ini, malahan aku enggak menemukan elemen-elemen cerita detektif karya Agatha Christie. Walaupun memang, tipikal cerita kasus pembunuhan, hilangnya seseorang pasti sang penulis sendiri bakal menunjukan clue kalau pelaku adalah si A. Jangan percaya! aku ulangi jangan percaya, pasti ujung-ujungnya pelakunya adalah si B.
Untuk kasus buku ini, entah kenapa si penulis menggabungkan clue yang menunjukan si pelaku A dan juga di akhir menunjukan si pelaku B. Keren sih, agak out of the box. Alias, di buku ini terungkap semua pelakunya. Pokoknya ada lah, takut spoiler malah jadinya.
Perbandingan antara film dan buku, jelas versi film lebih singkat sedangkan versi buku alur lebih lambat tapi pasti juga mengena. Kita bakal diajukan kehidupan Mikael dan Lisbesth, yang versi filmnya mendapatkan porsi sedikit. Kemudian jelas ada perbedaan yang menonjol, yaitu ending. Menurutku sih bagus ending versi film karena lebih tragis. Entah kenapa aku suka ending yang sedih nan tragis.
Oh ya, yang paling bagus adalah, buku ini juga menampilkan atau memberitahukan kalau kekerasan seksual itu bisa terjadi dimana saja dan oleh siapa saja. Ini bakal menjadi pukulan untuk kita semua agar jangan sekali-kali melakukan kekerasan seksual. Dan kita harus ikut melaporkan jika ada kekerasan seksual.
Tokoh yang terkena pelecehan seksual banyak di sini, bahkan Lisbeth sendiri.
Untuk masalah karakter, latar, dan alur kurasa oke-oke saja. Yang memang alur lambat tapi membuat kisah misteri semakin menjadi-jadi dan tambah penasaran.
Anyway, untuk kondisi bukunya memang banyak bercak kuning karena buku diskonan, tapi masih layak baca sekali. Dan untuk kertasnya letoy atau lemas. Kemudian sayang sekali tidak ada pembatas buku, jadi aku pakai pembatas buku dari bukuku yang lain.
Rating dariku 4/5
That's all
Thanks for reading
And see you next time
Comments
Post a Comment