Ulasan Buku: American Gods Karya Neil Gaiman, "Saat Dewa-Dewi Merantau ke America"

Ulasan Buku American Gods by Neil Gaiman, Kisah Peperangan Antara Dewa Lama dengan Dewa Baru


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Judul                           : American Gods 

Jumlah Halaman         : 784

Tanggal Terbit             : 15 Mei 2017
    
ISBN                           : 9789792278910

Bahasa                        : Indonesia

Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama

Berat                           : 0.6500 kg

Lebar                          : 13.5 cm

Kutipan dari gramedia.com


Shadow, yang sedang menjalani hukuman penjara tiga tahun, menunggu hari pembebasannya dengan sabar. Ia ingin pulang ke Eagle Point, Indiana. Ia tidak takut lagi akan hari esok. Ia hanya ingin memulai hidup baru bersama Laura, istri yang sangat dicintainya.

Tetapi beberapa hari sebelum Shadow dibebaskan, Laura dan sahabat Shadow tewas dalam kecelakaan mobil. Hidup Shadow berantakan dan kehilangan arah. Lalu datanglah pria misterius yang memesona dan menamakan dirinya Mr. Wednesday, dan ia sepertinya sangat memahami Shadow.

Maka Shadow menerima pekerjaan dari orang asing ini. Ternyata pekerjaan ini membawanya ke dalam perjalanan gelap dan aneh dan memperkenalkannya kepada tokoh-tokoh eksentrik dengan takdir yang bertautan dengan takdir Shadow sendiri. Puncaknya, ia menemukan bahwa di balik permukaan tenang kehidupan sehari-hari, ada badai yang akan datang––dan peperangan epik untuk jiwa Amerika, dan ia berdiri di tengah semua pergolakan itu.
Kutipan dari gramedia.com 


Itu sinopsis sudah kukutip dari laman Gramedia ya. 

Intro dulu. Bentornato! Kembali lagi bersama Discimusacitya. Kali ini aku bakal me-review atau  mengulas karyanya Neil Gaiman. Salah satu karya favoritku dari beliau yaitu The Ocean of The End of The Lane. Epic nih novel fantasi beliau. Tapi sekarang bukan nge-review yang itu ya, sekarang yang American Gods, bahkan sudah ada seriesnya.

So, dari kutipan sinopsis di atas jelas ya. Ceritanya Shadow, main character sedang ada di penjara, beberapa hari kemudian dia bakal bebas gitu. Sayangnya istrinya, Laura malah meninggal karena kecelakaan jadi dia dibebaskan lebih dulu tapi impian berkumpul dengan istrinya pupus sudah.

Ketika perjalanan pulang, Shadow ketemu dengan Mr. Wednesday dan si Mr. Wednesday menawarkan pekerjaan sebagai bodyguard gitu. Ketika Shadow menerimanya, hal-hal di luar nalar mulai bermunculan.

Ya, Mr. Wednesday itu Odin. Wednesday atau hari rabu itu merupakan Hari Odin atau Odin's Day. Odin ayahnya Thor, bagi yang nonton film Thor atau atau series Viking atau series besutan Netflix; Ragnarok atau yang suka baca kisah-kisah norse mythology atau baca bukunya Rick Riordan; Trilogi Magnus Chase pasti familiar dengan kisah dewa-dewanya. Walaupun memang kisah dewa-dewanya tidak sepopuler Yunani.

Dari segi cerita memang unik banget, Mr. Wednesday di sini diceritakan mengumpulkan para dewa lama yang dulunya merantau ke Amerika Serikat, kenapa? Karena para dewa baru, teknologi telah menyatakan perang kepada dewa lama. Dewa lama versus dewa baru. 

Kalian yang mengharapkan kisah ini bakal seperti bukunya Rick Riordian pasti kecewa, karena alurnya lambat, lambat banget. Adegan baku hantam jarang sekali, yang ada adegan kejar-kejaran. Tapi, yang menarik adalah perjalanan Shadow bertemu dewa lama. Kisah perjalanan ini memiliki bumbu tersendiri, kita bakal dibawa berputar-putar Amerika Serikat.

Selain itu ada kisah menarik dari istrinya, Laura. Penasaran? Baca deh.

Untuk perkembangan karakter Shadow menurutku flat, bahkan dia kayak sudah enggak punya keinginan lagi. Mungkin karena meninggalnya Laura, jadi hidupnya kosong.

Latarnya bagus sih, Neil menggambarkan perjalanan mereka dengan ciamik. Misteri-misteri yang lambat namun pasti juga pas. Sayangnya untuk karakter memang masih kurang nendang. Yang jadi nilai jualnya ya itu, cerita tentang dewa lama baku hantam dengan dewa baru.

Setelah baca buku ini, aku merasa dikibulin seperti Shadow, sumpah pengin banting ini buku!

Rating dariku 6.5/10



Dat is alles
Bedankt voor het lezen
Tot de volgende keer

Comments