Ulasan Film: Kimi no Na wa atau Your Name, "Kisah Pertukaran Jiwa"
Ulasan Film, Kimi no Na wa atau Your Name; Sebuah Kisah Dua Jiwa dan Dua Waktu
Jepang : 君の名は。
Hepburn : Kimi no Na wa.
Arti : Namamu.
Sutradara : Makoto Shinkai
Produser : Noritaka Kawaguchi
Genki Kawamura
Skenario : Makoto Shinkai
Berdasarkan : Novel Kimi no Na wa oleh Makoto Shinkai
Pemeran : Ryunosuke Kamiki as Taki Tachibana
Mone Kamishiraishi as Mitsuha Miyamizu
Ryo Narita as Katsuhiko Teshigawara
Aoi Yūki as Sayaka Natori
Nobunaga Shimazaki as Tsukasa Fujii
Kaito Ishikawa as Shinta Takagi
Kanon Tani as Yotsuha Miyamizu
Masaki Terasoma as Toshiki Miyamizu
Sayaka Ohara as Futaha Miyamizu
Kana Hanazawa as Teacher
Musik : Radwimps
Sinematografi : Makoto Shinkai
Penyunting : Makoto Shinkai
Perusahaan produksi : CoMix Wave Films
Distributor : Toho (Jepang)
Funimation (Amerika Utara)
Tanggal rilis : 3 Juli 2016 (Anime Expo)
26 Agustus 2016 (Jepang)
7 Desember 2016 (Indonesia)
7 April 2017 (Amerika Utara)
Durasi : 107 menit
Negara : Jepang
Kutipan dari wikipedia.org
Bonjour mes amis ! Kembali lagi dengan Discimusacitya di sini. Biasa, sekarang jadwalnya untuk mengulas film. Kali ini aku bakal mengulas film Kimi no Na wa. Animasi pertama yang kutonton selain dari Studio Ghibli yang biasanya visualnya sangat memanjakan mata.
Kita ke sinopsis dulu:
Mitsuha Miyamizu, seorang siswi sekolah menengah atas yang tinggal di desa fiktif bernama Itomori di daerah pegunungan Hida Prefektur Gifu, mulai bosan dengan kehidupannya di pedesaan tempat dia lahir dan berharap dapat terlahir menjadi pemuda tampan yang hidup di Tokyo pada kehidupan selanjutnya. Kemudian, Taki Tachibana, seorang siswa sekolah menengah atas yang tinggal di Tokyo, terbangun dari tidurnya dan menyadari bahwa dirinya adalah Mitsuha, yang entah bagaimana bisa masuk ke dalam tubuh Taki.
Kutipan dari wikipedia.org
Jadi ceritanya tentang Mitsuha dan Taki yang bertukar jiwa, dan cerita ini mengingatkanku akan bukunya Yann Martel, berjudul Self yang bercerita tentang penulis keliling yang tiba-tiba suatu hari terbangun menjadi wanita. Such as an interesting story huh!
Dari cerita ini, ternyata banyak banget yang dieksplor. Enggak cuma cerita sehari-hari mereka yang bertukar jiwa, mitologi juga berperan penting disini, menjelaskan kenapa mereka bisa bertukar jiwa. Kemudian juga bagaimana hubungan mereka ini, Mitsuha dan Taki bisa menyelamatkan seluruh penduduk desa.
Alur maju-mundur yang well writing, menimbulkan kesan misteri serta membuat penasaraan apa yang akan terjadi selanjutnya. Dialog-dialog mitologi yang merupakan clue-clue sepanjang film pun akhirnya dijelaskan saat menuju ending. Kisah-kisah lucu saat mereka bertukar juga juga bumbu humor yang santai sekaligus menggelitik.
Penokohan karakter yang bagus, apalagi saat mereka merasa kehilangan satu sama lain. Mereka pun saling mencari-cari dan terjadi tidak sesuai ekspetasi mereka. Tapi mereka tetap mencari, sampai mereka benar-benar bertemu dengan mitologi yang berperan.
Latar belakang masing-masing tokoh juga tidak luput diceritakan. Apalagi Mitsuha sang anak pertama dan bagaimana beban anak pertama disajikan sebagai intro pembukaan. Dan sayangnya cerita ini tidak terlalu terekspor dan tapi diakhiri dengan baik. Untuk latar cerita Taki, malah tidak terlalu tereksplor seperti Mitsuha, Taki mendapatkan latar cerita yang dangkal tapi diimbangi dengan kisah persahabatan di sekelilingnya.
Sinematografi yang ciamik. Pemandangan pedesaan yang kental dengan pegunungan dan yang hijau-hijau membuat mata sejuk memandang. Apalagi saat meteor yang melintasi langit, memanjakan mata sekali! Benar-benar bagus banget untuk masalah sinematografinya.
Untuk soundtrack yang beberapa kali secara langsung disisipi ke film, menurutku kurang mengena serta kurang menyentuh hati. Mungkin karena bahasa Jepang masih asing ditelingaku atau memang benar-benar kurang ada rasa dalam musiknya.
Overall, film ini bagus secara cerita maupun sinematografinya. Tapi nilai yang paling menonjol dan yang paling menujual yaitu sinematografinya. Pemandangan alam yang cantik sekali.
Rating dariku 3.8/5
Danke fürs Lesen
Und bis zum nächsten Mal
Comments
Post a Comment